photo pasangiklan728x90_zps96d6a146.gif

Menerka Efek Kedatangan Ancelotti dan Para Bintang Muda Madrid

Getty Images
sport.detik.com, Kedatangan Carlo Ancelotti dan sejumlah pemain muda membuat Real Madrid punya komposisi tim yang menarik untuk musim depan. Bagaimanakah Don Carletto akan menyusun skuatnya?
Di tangan Jose Mourinho, Madrid menggunakan pakem 4-2-3-1 dengan Xabi Alonso dan Sami Khedira berperan sebagai double pivot. Sementara Angel di Maria, Mesut Oezil, dan Cristiano Ronaldo berada di depannya dan mendukung striker tunggal yang bergantian ditempati antara Karim Benzema dan Gonzalo Higuain.

Ancelotti sendiri adalah pelatih yang terkenal sangat fleksibel dalam pemilihan formasi. Ia pernah menggunakan susunan 4-2-3-1, 4-3-3, 4-3-1-2, 4-3-2-1, dan 4-2-2-2, tergantung skuat yang ada.

Meski demikian, ada kecenderungan darinya untuk memakai role dua gelandang poros sejak melatih AC Milan, ketika ia menempatkan Gennaro Gattuso berpasangan dengan Andrea Pirlo, dilengkapi Clarence Seedorf yang membantu keduanya. Ia pun mempertahankan role itu baik di Chelsea [Michael Ballack/Deco, lalu John Obi Mikel/Michael Essien], maupun Paris Saint-Germain [Blaise Matuidi dan Marco Verratti].

Maka besar kemungkinan kombinasi Alonso dan Khedira akan tetap mengisi lini tengah Madrid, dengan pemain baru Asier Illaramendi dan Casemiro menjadi alternatifnya. Sedangkan formasi empat bek juga punya alternatif di sisi kanan yang selama ini diisi Alvaro Arbeloa dengan kedatangan Daniel Carvajal.

Yang menarik adalah persaingan di pos gelandang serang. Banyak kalangan menilai kedatangan pelatih 54 tahun tersebut bisa menghidupkan lagi Ricardo Kaka yang selama ini ditepikan oleh Mourinho. Dengan bergabungnya Isco, maka pos ini semakin penuh sesak.

Tercatat Angel di Maria, Isco, Kaka, Luka Modric, Mesut Oezil akan memperebutkan dua posisi, dengan catatan Cristiano Ronaldo diberikan satu tempat pasti dan Benzema menempati pos ujung tombak. Opsi lainnya adalah menempatkan CR7 sebagai striker tunggal sehingga Ancelotti bisa menempatkan tiga pemain untuk berkreasi di belakangnya.

Sementara posisi gelandang serang penuh, patut dicatat bahwa tim-tim asuhan Ancelotti jarang bermain melebar. Di PSG ia menggunakan formasi 4-2-2-2 dengan Lucas Moura dan Javier Pastore di depan double pivot. Sedangkan di Chelsea ia bermain rapat dengan susunan 4-1-2-1-2, menempatkan Frank Lampard dan Malouda mendampingi dua poros.

Di Milan yang dibawanya juara Liga Champions dua kali pun ia tak bermain melebar. Milan pernah memakai dua formasi yakni 4-3-1-2 dengan Gattuso, Seedorf, Pirlo ditempatkan dibelakang Kaka. Atau 4-3-2-1 dengan Ambrosini, Gattuso, Pirlo mendukung Kaka dan Seedorf sebagai penusuk pertahanan.

Dengan susunan gelandang yang ada saat ini, ada potensi besar bagi Ancelotti untuk kembali bermain menyerang lewat tengah lapangan, sedangkan kebutuhan dari lebar lapangan disokong oleh dua bek sayap.

Performa konsisten Oezil selama ini dan kombinasinya yang telah teruji dengan Ronaldo sedikit banyak memberikan gambaran bahwa ia punya potensi besar tetap jadi starter. Sementara Kaka, Di Maria, dan Modric mau tak mau harus bersaing dengan si bakat muda, Isco.

Meski demikian, Ancelotti bisa saja membuat susunan formasi lain untuk mengakomodir dan memaksimalkan pemain yang ia punya mengingat fleksibilitasnya. Bukan begitu, Don Carletto?

===

* Penulis adalah wartawan detiksport, akun twitter @EkiArdito

0 komentar: