Bale disambut meriah puluhan ribu Madridistas di Santiago Bernabeu pada sebuah acara pengenalan yang digelar kemarin. Melihat senyum lebarnya saat mencium badge Los Merengues sulit menyalahkan keputusan Bale yang memilih bergabung ke sebuah klub dengan reputasi level dunia demi memburu catatan karir yang lebih gemilang.
GARETH BALE | Real Madrid |
|
Hanya beberapa jam berselang setelah pesta penyambutan, fans Madrid diguncang kabar penjualan Mesut Ozil ke Arsenal. Langkah mengejutkan ini tentunya menghadirkan pertanyaan besar, Real Madrid kehilangan salah satu senjata andalan? Pantas masuk catatan, musim lalu bintang Jerman ini mengumpulkan 16 assist plus sembilan gol bagi Los Blancos di La Liga.
PERFORMA ISCO & MODRIC (vs. Athletic) | ||||||||||
|
Apa boleh dikata, kedatangan Isco dan Bale di bursa transfer pemain musim panas ini membuat posisi Ozil tergerus tetapi episode ini menghadirkan opsi menggiurkan Carlo Ancelotti untuk memastikan Real Madrid tampil dengan kekuatan penuh di semua kompetisi yang diikuti.
Sejak di masa pramusim, secara mengejutkan Don Carletto sudah menyerahkan posisi Ozil pada Isco, hasilnya? Real Madrid tak terkalahkan sepanjang musim panas, mereka hanya satu kali gagal menang saat ditahan imbang Olympique Lyonnais di Prancis. Berbicara lebih jauh lagi Ancelotti bahkan sudah menjajal Ronaldo sebagai ujung tombak, langkah ini diduga sebagai antisipasi penempatan Bale di sektor kiri serangan.
Sejauh ini Isco telah menorehkan satu assist dan tiga gol, dua di antaranya datang ketika El Real menghajar Atletico pekan lalu. Catatan ini seolah-olah menjadi isyarat kuat sang bintang muda semakin menyatu dengan skuat. Istimewanya, Isco bisa dimainkan sebagai playmaker atau winger kanan dan kiri. Kedalaman di ketiga sektor ini pada roster Madrid bisa dipenuhi Isco.
Analisa kemudian beralih pada Luka Modric. Isco boleh mencetak dua gol, tapi Modric ada di balik kegemilangan tim ketika membekap Athletic Bilbao 3-1 pekan lalu. Berperan sebagai penutup lubang yang ditinggalkan Xabi, bintang dari Kroasia ini menyambut bola dari lini belakang dan mendistribusikannya ke segala arah dengan sempurna. Fans Madrid untuk sesaat bisa melupakan sang gelandang veteran yang masih berkutat dengan cedera.
Kemampuan bermain di berbagai posisi Isco, Modric dan Bale menghadirkan masalah pada Ozil, situasi kemudian diperburuk dengan catatan penampilannya yang kurang memuaskan di dua pertandingan Madrid. Tak heran jika pemain Jerman ini kemudian menjadi penghangat bench ketika El Real menang dari Athletic. Alasan strategi melatarbelakangi keputusan tersebut.
Dengan asumsi awal Bale disimpan di sayap kanan sebagai "cermin" Cristiano Ronaldo, kedatangannya menjadi sebuah perbaikan di sektor tersebut dengan menggeser Angel Di Maria ke bench sekaligus memudahkan Ancelotti saat memilih 11 pemain utama. Andai Ozil bertahan, waktu Ancelotti akan banyak terkuras memikirkan urusan basa-basi membagi waktu bermain serta melayani ego mereka.
Bagaimana dengan kedalaman skuat di lini tengah lainnya? Madridistas rasanya tidak perlu khawatir. Potensi pulihnya Xabi Alonso ditambah stok youngster seperti Jese, Casemiro dan tentunya Asier Illarramendi akan menghadirkan opsi luas bagi sang pelatih di setiap pertandingan dengan kualitas yang tetap terjaga. Meremehkan kemampuan para pemain tersebut berdasar pada usia adalah omong kosong.
Isco jadi jagoan di tengah serangan Madrid didampingi Ronaldo dan Bale, ditopang dua gelandang lain yang tinggal dipilih antara Xabi, Sami Khedira, Modric, Illarra, dan Casemiro. Dengan penuh rasa hormat, meski melepas Ozil tetaplah sebuah kenyataan berat yang harus dihadapi, namun loyalis Madrid mestinya paham keberanian berkorban menuju ke arah lebih baik harus dilakukan. Setidaknya, anggap saja penjualan Ozil merupakan sebuah perjudian yang pantas dijajal!
0 komentar: